Dalam Islam, umat Muslim dianjurkan untuk kerja keras. Tak asal
kerja, ada sejumlah prinsip-prinsip dan etos kerja yang diperhatikan
agar apa yang kita kerjakan selaras dengan syariat Islam dan mendapatkan
ridho dari Allah.
Dalam Al Quran Surat Ar-Ra'ad ayat 11 dijelaskan bahwa Allah tidak akan
merubah keadaan suatu kaum, sehingga mereka merubah keadaan yang ada
pada diri sendiri. Hal ini secara tegas menjelaskan bahwa manusia
diminta untuk berikhtiar, berusaha untuk mencapai suatu keberhasilan,
kesuksesan, baik dunia maupun akhirat.
Dalam sebuah hadits riwayat Al Baihaqi, Nabi Muhammad SAW pernah
bersabda, bekerjalah seolah-olah akan hidup selama-lamanya dan
beribadahlah seakan akan mati besok pagi. Terlepas apakah hadits ini
termasuk hadis palsu (dhaif) atau tidak, setidaknya ungkapan populer ini
mengajarkan kepada kita untuk meningkatkan etos kerja, baik untuk dunia
dan akhirat.
Artinya, hidup ini semata-mata tidak hanya untuk akhirat saja, tetapi
juga dunia perlu diperhatikan. Sebab, manusia adalah khalifah di bumi
yang harus memperhatikan aspek duniawi untuk kemaslahatan alam semesta.
Kalau di dunia kita berhasil menjadi khalifah, maka akhirat tentu akan
mengikuti. Kita lahir di dunia tidak lain karena menjalankan tugas dan
perintah dari Allah untuk mengelola bumi dan isinya dengan baik.
Maka, kalau kita jadi wartawan, jadilah penyampai risalah melanjutkan
peran para Nabi yang menyampaikan risalah kebaikan dan kebenaran. Kalau
kita jadi dokter, selalu berupaya dengan niat hati yang tulus mengobati
dan menyembuhkan pasien.
Kalau jadi guru, wakafkan diri untuk mendidik dan mencerdaskan anak
bangsa, bukan semata-mata cari kerja dan uang. Kalau jadi polisi, hakim
atau advokat (pengacara), niatlah dan lakukan dengan ikhlas sebagai
penegak hukum yang bertumpu pada keadilan sejati, bukan karena uang.
Niatkan apa saja profesimu, karena Allah. Profesi adalah representasi
dari dunia, Allah representasi dari akhirat. Bekerja dengan ikhlas
karena Allah, ini yang mesti kita lakukan agar berhasil menjadi khalifah
fil ardh.
Prinsip-prinsip kerja keras dalam Islam
Ada banyak prinsip etos kerja dalam Islam. Namun, redaksi islamcendekia.com hanya merangkum 10 prinsip etos yang harus dijalankan, sesuai dengan syariat Islam.
1. Kerja adalah ibadah
Niatlah dalam kerjamu sebagai ibadah, pengabdian kepada Allah. Maka, pekerjaanmu akan sukses di dunia maupun akhirat.
Ingatkah kamu Al Quran Surat Al An'am ayat 162 yang menyebutkan,
"Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk
Allah."
Allah juga berfirman dalam Alquran Adzariat: 56-57, "Tidak akan Aku ciptakan jin dan manusia, kecuali agar menyembah-Ku."
2. Kerja adalah amanah
Kita dilahirkan di bumi tidak lain karena sebuah tugas yang harus kita
emban dengan amanah. Maka, apapun profesi kita, kerja lah dengan amanah.
Allah berfirman dalam Al-Qur'an ayat 30 bahwa Allah menciptakan manusia
dari bumi dan menjadikan manusia pula sebagai pemakmurnya. Karena itu,
sebagai khalifah, manusia harus amanah dalam bekerja.
3. Kerja adalah amal saleh
Manusia terdiri dari berbagai lapis dimensi. Salah satunya, raga dan
rohani. Maka, bekerjalah dengan orientasi untuk beramal saleh kepada
sesama manusia, baik itu menafkahi istri, anak maupun orang yang
membutuhkan.
Uang adalah benda material, bersifat duniawi. Kalau ia dibelanjakan
untuk kebaikan maupun untuk amal, uang akan menjadi amal saleh sebagai
investasi di akhirat nanti.
4. Kerja keras harus halal
Agama Islam sangat jelas mewajibkan setiap Muslim untuk bekerja dari segala sesuatu yang halal, dari keringat yang halal.
Seandainya kita pengusaha, pembisnis, wirausahawan, maka usaha kita
harus halal, bebas riba, bebas penipuan atau kecurangan. Hal itu sesuai
dengan ajaran Rasulullah Muhammad SAW. Kerja yang baik adalah kerja dari
seorang lelaki dengan tangannya, dan semua jual-beli yang baik (mabrur,
halal).
5. Hindari hal yang diharamkan Allah
Anda tentu tahu, apa pekerjaan yang diharamkan Allah. Misalnya menjual
diri, mencuri, menipu, dll. Semua yang diharamkan, hindarilah, maka
kerja kerasmu akan mendapat ridho dari Allah. Etos kerja ditekankan
dalam Islam.
6. Hindari unsur maysir, ghoror, riba dan batil
Dalam Islam, kerja keras harus halal, kembali pada poin di atas. Untuk
itu, unsur-unsur yang diharamkan, seperti maysir, ghoror, riba dan batil
tidak diperbolehkan.
Apa itu riba? Misalnya, Anda kerja sebagai pemilik perbankan atau
semacam bank titil. Meminjamkan uang dengan bunga mencekik. Kendati
bekerja keras dan mendapatkan uang banyak, tetapi itu tidak sesuai
prinsip-prinsip etos kerja dalam Islam.
7. Serahkan pekerjaan pada yang cakap
Seorang ahli, layak diserahi sebuah pekerjaan dengan gaji yang sesuai.
Karena, dia punya kecapakan di bidangnya yang layak dihargai.
Allah SWT pernah berfirman bahwa janganlah kamu serahkan kepada
orang-orang yang belum sempurna akalnya dan harta yang dijadikan Allah
sebagai pokok penghidupan.
8. Hak pekerja harus dipenuhi
Hak-hak seorang pekerja harus dipenuhi, janganlah dikurangi, karena itu
wajib atau fardhu hukumnya. Saat ini, banyak manajer atau atasan yang
menyunat gaji karyawan dengan alasan membelikan pakaian, sepatu, dll.
Itu tidak boleh dan haram hukumnya. Usahamu tidak akan mendapat ridho
Allah bila dibiarkan. Misalnya, gaji karyawan yang mestinya Rp 3 juta
disunat menjadi Rp 2,7 juta dengan alasan membelikan sepatu atau
seragam.
Ini haram dan dosa. Berilah gaji secara utuh, sesuai haknya. Kalau mau
beli sepatu atau seragam, cobalah diskusi dengan baik dengan para
karyawan, tidak langsung main menyunat gaji.
9. Belanjakan harta dari kerja dengan baik
Kalau sudah bekerja keras dan mendapatkan harta, belanjalah sesuai
kebutuhan, hindari sifat boros tanpa ada manfaat. Sebab, boros adan
sifat syetan.
Itu bukan berarti membuat Anda kikir atau pelit kepada sesama. Allah
berfirman dalam Alquran Surat Al Furqon ayat 67, "Orang-orang yang
membelanjakan harta tidak berlebihan dan tidak pula kikir, pembelanjaan
itu berada di tengah-tengah antara yang demikian."
10. Bayar zakat
Kerja keras dari sebuah etos kerja yang baik akan sia-sia bila kita
tidak membayar zakat sesuai dengan perintah Allah. Hal itu sesuai dengan
perintah Allah dalam Al-Qur'an Surat At Taubah ayat 103 untuk
mensucikan harta dari hasil kerja keras dengan zakat.
Prinsip-prinsip etos kerja keras dalam Islam
itu mesti dijalankan umat Muslim agar hidupnya sukses di dunia dan
akhirat.
Sumber : http://www.islamcendekia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar