Jumat, 24 November 2017

10 Prinsip-prinsip Etos Kerja Keras dalam Islam

Dalam Islam, umat Muslim dianjurkan untuk kerja keras. Tak asal kerja, ada sejumlah prinsip-prinsip dan etos kerja yang diperhatikan agar apa yang kita kerjakan selaras dengan syariat Islam dan mendapatkan ridho dari Allah.

Dalam Al Quran Surat Ar-Ra'ad ayat 11 dijelaskan bahwa Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum, sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri sendiri. Hal ini secara tegas menjelaskan bahwa manusia diminta untuk berikhtiar, berusaha untuk mencapai suatu keberhasilan, kesuksesan, baik dunia maupun akhirat.

Dalam sebuah hadits riwayat Al Baihaqi, Nabi Muhammad SAW pernah bersabda, bekerjalah seolah-olah akan hidup selama-lamanya dan beribadahlah seakan akan mati besok pagi. Terlepas apakah hadits ini termasuk hadis palsu (dhaif) atau tidak, setidaknya ungkapan populer ini mengajarkan kepada kita untuk meningkatkan etos kerja, baik untuk dunia dan akhirat.


Prinsip-prinsip Etos Kerja Keras dalam Islam

Artinya, hidup ini semata-mata tidak hanya untuk akhirat saja, tetapi juga dunia perlu diperhatikan. Sebab, manusia adalah khalifah di bumi yang harus memperhatikan aspek duniawi untuk kemaslahatan alam semesta.

Kalau di dunia kita berhasil menjadi khalifah, maka akhirat tentu akan mengikuti. Kita lahir di dunia tidak lain karena menjalankan tugas dan perintah dari Allah untuk mengelola bumi dan isinya dengan baik.

Maka, kalau kita jadi wartawan, jadilah penyampai risalah melanjutkan peran para Nabi yang menyampaikan risalah kebaikan dan kebenaran. Kalau kita jadi dokter, selalu berupaya dengan niat hati yang tulus mengobati dan menyembuhkan pasien.

Kalau jadi guru, wakafkan diri untuk mendidik dan mencerdaskan anak bangsa, bukan semata-mata cari kerja dan uang. Kalau jadi polisi, hakim atau advokat (pengacara), niatlah dan lakukan dengan ikhlas sebagai penegak hukum yang bertumpu pada keadilan sejati, bukan karena uang.

Niatkan apa saja profesimu, karena Allah. Profesi adalah representasi dari dunia, Allah representasi dari akhirat. Bekerja dengan ikhlas karena Allah, ini yang mesti kita lakukan agar berhasil menjadi khalifah fil ardh.

Prinsip-prinsip kerja keras dalam Islam
Ada banyak prinsip etos kerja dalam Islam. Namun, redaksi islamcendekia.com hanya merangkum 10 prinsip etos yang harus dijalankan, sesuai dengan syariat Islam.

1. Kerja adalah ibadah
Niatlah dalam kerjamu sebagai ibadah, pengabdian kepada Allah. Maka, pekerjaanmu akan sukses di dunia maupun akhirat.

Ingatkah kamu Al Quran Surat Al An'am ayat 162 yang menyebutkan, "Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah."

Allah juga berfirman dalam Alquran Adzariat: 56-57, "Tidak akan Aku ciptakan jin dan manusia, kecuali agar menyembah-Ku."

2. Kerja adalah amanah
Kita dilahirkan di bumi tidak lain karena sebuah tugas yang harus kita emban dengan amanah. Maka, apapun profesi kita, kerja lah dengan amanah.
 Allah berfirman dalam Al-Qur'an ayat 30 bahwa Allah menciptakan manusia dari bumi dan menjadikan manusia pula sebagai pemakmurnya. Karena itu, sebagai khalifah, manusia harus amanah dalam bekerja.

3. Kerja adalah amal saleh
Manusia terdiri dari berbagai lapis dimensi. Salah satunya, raga dan rohani. Maka, bekerjalah dengan orientasi untuk beramal saleh kepada sesama manusia, baik itu menafkahi istri, anak maupun orang yang membutuhkan.

Uang adalah benda material, bersifat duniawi. Kalau ia dibelanjakan untuk kebaikan maupun untuk amal, uang akan menjadi amal saleh sebagai investasi di akhirat nanti.

4. Kerja keras harus halal
Agama Islam sangat jelas mewajibkan setiap Muslim untuk bekerja dari segala sesuatu yang halal, dari keringat yang halal.

Seandainya kita pengusaha, pembisnis, wirausahawan, maka usaha kita harus halal, bebas riba, bebas penipuan atau kecurangan. Hal itu sesuai dengan ajaran Rasulullah Muhammad SAW. Kerja yang baik adalah kerja dari seorang lelaki dengan tangannya, dan semua jual-beli yang baik (mabrur, halal).

5. Hindari hal yang diharamkan Allah
Anda tentu tahu, apa pekerjaan yang diharamkan Allah. Misalnya menjual diri, mencuri, menipu, dll. Semua yang diharamkan, hindarilah, maka kerja kerasmu akan mendapat ridho dari Allah. Etos kerja ditekankan dalam Islam.

6. Hindari unsur maysir, ghoror, riba dan batil
Dalam Islam, kerja keras harus halal, kembali pada poin di atas. Untuk itu, unsur-unsur yang diharamkan, seperti maysir, ghoror, riba dan batil tidak diperbolehkan.

Apa itu riba? Misalnya, Anda kerja sebagai pemilik perbankan atau semacam bank titil. Meminjamkan uang dengan bunga mencekik. Kendati bekerja keras dan mendapatkan uang banyak, tetapi itu tidak sesuai prinsip-prinsip etos kerja dalam Islam.

7. Serahkan pekerjaan pada yang cakap
Seorang ahli, layak diserahi sebuah pekerjaan dengan gaji yang sesuai. Karena, dia punya kecapakan di bidangnya yang layak dihargai.

Allah SWT pernah berfirman bahwa janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang belum sempurna akalnya dan harta yang dijadikan Allah sebagai pokok penghidupan.

8. Hak pekerja harus dipenuhi
Hak-hak seorang pekerja harus dipenuhi, janganlah dikurangi, karena itu wajib atau fardhu hukumnya. Saat ini, banyak manajer atau atasan yang menyunat gaji karyawan dengan alasan membelikan pakaian, sepatu, dll.

Itu tidak boleh dan haram hukumnya. Usahamu tidak akan mendapat ridho Allah bila dibiarkan. Misalnya, gaji karyawan yang mestinya Rp 3 juta disunat menjadi Rp 2,7 juta dengan alasan membelikan sepatu atau seragam.

Ini haram dan dosa. Berilah gaji secara utuh, sesuai haknya. Kalau mau beli sepatu atau seragam, cobalah diskusi dengan baik dengan para karyawan, tidak langsung main menyunat gaji.

9. Belanjakan harta dari kerja dengan baik
Kalau sudah bekerja keras dan mendapatkan harta, belanjalah sesuai kebutuhan, hindari sifat boros tanpa ada manfaat. Sebab, boros adan sifat syetan.

Itu bukan berarti membuat Anda kikir atau pelit kepada sesama. Allah berfirman dalam Alquran Surat Al Furqon ayat 67, "Orang-orang yang membelanjakan harta tidak berlebihan dan tidak pula kikir, pembelanjaan itu berada di tengah-tengah antara yang demikian."

10. Bayar zakat
Kerja keras dari sebuah etos kerja yang baik akan sia-sia bila kita tidak membayar zakat sesuai dengan perintah Allah. Hal itu sesuai dengan perintah Allah dalam Al-Qur'an Surat At Taubah ayat 103 untuk mensucikan harta dari hasil kerja keras dengan zakat.

Prinsip-prinsip etos kerja keras dalam Islam itu mesti dijalankan umat Muslim agar hidupnya sukses di dunia dan akhirat.


Sumber : http://www.islamcendekia.com

Tidak ada komentar: