Menag: Pendidikan Islam Ikut Bentuk Peradaban Dunia
- Jum'at, 24 November 2017 01:56 WIB
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin saat memberikan sambutan (foto: HumasPendis/Atiq)
Tanggerang (Kemenag) --- Pendidikan Islam menjadi sangat
penting, terlebih Indonesia sebagai bangsa muslim terbesar di dunia di
tengah-tengah globalisasi. Pendidikan Islam adalah suatu yang suatu
begitu mendasar ikut membentuk peradaban dunia, kini dan mendatang.
Demikian disampaikan Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin
saat meberikan sambutan dalam Apresiasi Pendidikan Islam (API) 2017 di
ICE BSD, Tanggerang, Kamis (23/11).
Dikatakan Menag Apresiasi Pendidikan Islam merupakan wujud perhatian
pemerintah melalui Kementerian Agama kepada semua pihak yang telah
memberikan kontribusi sumbangsih yang luar biasa bagi perkembangan
Pendidikan Islam.
“Sekaligus agar mampu menginspirasi sekaligus memotivasi kalangan
yang lebih luas, dalam melakukan dan meyebarluaskan Pendidikan Islam di
tanah air,” ujar Menag
Menurut Menag, semua pemangku kepentingan mempunyai tanggung jawab
yang luar biasa besar terhadap perkembangan Pendidikan Islam. “Tidak
hanya semata ikut memelihara apa yang sudah diwariskan oleh pendahulu
kita, tapi sekaligus ikut mengembangkan sesuai dengan tantangan dimasa
mendatang.
“Hakekatnya kita semua, apapun latar belakangnya adalah pendidik.
Kita semua mengembang tanggung jawab untuk menebarkan kebajikan kepada
sesama,” tutur Menag.
Menag juga menyampaikan sebuah kaidah popular tentang seorang guru
atau pendidik. "Ath-thoriqatu ahammu minal maddah. Wal mudarris ahammu
minat thoriqah. Wa ma ahammu minal mudarris. Ruhul mudarris ahammu min
mudarris binafsihi,” pungkas Menag.
“Metodologi itu lebih penting daripada bahan ajar, Tapi guru atau
pendidik lebih penting daripada metodologinya, dan ruhnya atau cintanya
lebih kepada murid lebih penting daripada guru itu sendiri,” terang
Menag.
Menag berharap, Pendidikan Islam terus dijaga sebagai sebuah
pendidikan yang mendidik, yang memanusiakan manusia. “Kita tidak boleh
menjumpai pendidikan Islam digunakan oleh pihak-pihak tertentu sebagai
alat untuk saling memecah belah,” imbuh Menag.
sumber : https://kemenag.go.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar